Sabtu, 06 November 2010

Ku Akan Terus Bersyukur

Saat aku merenung tentang hidup ini, aku sangat mengucap syukur. Aku tahu hidupku bukan tanpa duri, aku tahu hidupku tak setenang air kolam. Tetapi saat aku melihat dan mendengarkan perjuangan dan persoalan hidup yang menimpa saudara-saudaraku di luar sana, aku mengucap syukur.

Tsunami
Akibat banjir Wasior
Terlebih lagi saat aku mendengar dan menyaksikan keganasan alam berupa banjir di Wasior, Papua 4 oktober 2010 yang mengakibatkan banyak orang meninggal, hatiku terasa teriris. Belum lepas sedihku, aku harus mendengar dan menyaksikan gempa dan tsunami di Mentawai, Sumatera Barat, 26 Oktober 2010 dini hari yang menewaskan banyak orang serta banyak juga yang hilang dan belum ditemukan sampai sekarang. 
Oh, Tuhan ……..Murkakah Engkau pada kami ?

Dahsyatnya lagi, tak berapa lama kemudian terdengar kabar G.Merapi meletus pada tanggal yang sama, 26 Oktober 2010 sekitar jam 19.00 WIB dengan semburan lava pijar dan awan panasnya yang biasa disebut “ wedus gembel”, sehingga menewaskan 16 orang yang satu diantaranya Juru Kunci Merapi, Mbah Maridjan. 50 orang mengalami luka serius dan sebagian dari mereka yang masih selamat rata-rata mengalami luka bakar ± 70% dan sebagian yang lain karena sesak nafas.

Ya Tuhan……, ampunilah kami anak-anakMu yang banyak melanggar laranganMu dan sering mengabaikan perintahMu.
Wedus gembel tampak tercurahkan dari G.Merapi

Aku tak tahu harus berbuat apa untuk membantu meringankan penderitaan mereka. Yang dapat kulakukan hanya berdoa memohon belas kasih Tuhan untuk tidak memperpanjang amarahNya dan member ampunan pada kami umatNya. Kiranya Tuhan berikan kekuatan pada saudara-saudara kami yang saat ini tertimpa bencana. Sentuh hati kami dan ringankan langkah kami untuk dapat berempati dengan memberikan berupa apa saja yang berguna bagi mereka.


Aku jadi teringat beberapa kutipan dari Renungan- renungan Spiritual cari Kahlil Gibran :
“ Makna manusia bukan pada apa yang dicapainya,
melainkan pada apa yang ingin dicapainya.
Sebagian kita seperti tinta dan sebagian lagi seperti kertas,
dan jika bukan karena hitamnya…., sebagian kita akan bisu,
dan jika bukan karena putihnya sebagian kita akan buta “

Akhirnya kumaknai hidup ini dengan ucapan syukurku atas Berkat dan Anugerah Allah yang tercurah dalam hidupku. Aku tak akan merasakan nikmatnya makan jika aku tak pernah lapar, aku tidak merasakan segarnya minum air jika aku tak pernah merasakan kehausan. Aku tidak merasakan kegembiraan jika aku tak pernah merasakan kesedihan.
Ini semua adalah kuasaMu. Kuserahkan hidupku dalam genggaman tanganMu. Bentuklah aku dan jadikan aku sesuai rencanaMU, karena rancanganMu indah bagiku.
Terima kasih Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar